Jakmania curhat ke jokowi

agen judi online – SSuporter Persija yang kita kenal dengan sebutan The Jakmania, mengadu kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengenai permasalahan klub kebanggaan mereka. The Jakmania ‘curhat’ lantaran merasa timnya tidak mendapatkan cukup perhatian.

The Jakmania melakukan pertemuan dan melakukan pembicaraan dengan Jokowi di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin kemarin. Maksud kedatangan mereka adalah untuk mengemukakan pendapat mereka kepada Jokowi dan DPRD untuk mencarikan jalan keluar terkait berbagai permasalahan yang tengah dihadapi oleh Persija, salah satunya adalah soal fasilitas untuk tim berjuluk ‘Macan Kemayoran’ itu.

“Hal ini memang perlu ruang perhatian bagi permasalahan Persija ini merupakan bagian stakeholder kota Jakarta. Pemda ini coba deh pemerintah lebih dulu peduli terhadap kita, terhadap pembangunan sepakbola Jakarta,” ujar Sekjen Jakmania, Richard Achmad Supriyanto.

Menurut Richard, kebutuhan dari anggota klub ibukota itu bahkan sering kali tidak dapat perhatian. Beberapa hal yang mereka minta kepada pemerintah daerah adalah mess dan gelanggang olahraga untuk latihan.

“Sebenarnya gini, banyak sarana yang merupakan milik pemerintah tapi disewakan kepada umum, tapi sementara itu kebutuhan klub ibukota sendiri tidak diperhatikan. Kita minta Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) atau gelanggang olahraga.”

“Siapkanlah mes dan tempat latihan misalnya saja seperti stadion Lebak Bulus yang masih merupakan milik pemerintah. Nah, sebenarnya itu ‘kan bisa dijadikan sarana untuk kamar dan tempat latihan. Nah, inikan blm terintegrasi,” lanjut Richard.

Ketua Umum Persija, Larico Ranggamone, pun ikut mengemukakan pendapatnya senada dengan Richard. Ia menyebut bahwa tim ibukota dengan fasilitas minim adalah sebuah hal yang memprihatinkan.

“Persija juga terusir dari mes. Sudah 5 tahun sejak tergusur dari Menteng, ditempatkan di Wisma Ragunan. Sampai saat ini harus tinggal di satu rumah yang diisi 16 pemain di wilayah luar Jakarta.”

“Tim yang memiliki label ibukota tidak punya mes. Fasilitas pun harus numpang. Bahkan Lebak Bulus yang dimiliki UPT itu 1,2 jt per sekali main. Padahal tim yang bagus itu kan latihan dua kali. Bahkan harus numpang di kota org lain. Ini miris sekali.”

“Tapi home base kita menunggu hasilnya di stadion BMW. Bahkan dengan latihan untuk mencari putra derah tersendat karena fasilitas yang kurang.”

“Tahun kemarin, terhitung kurang lebih 8 kali kita main di luar kandang. Kita terusir dan harus main di sejumlah kota, Samarinda, Madiun, dan Solo,” kata Larico. – Judi online bola